
Bulog Papua Pastikan Stok Beras Aman, BRMP Papua Siapkan Gerakan Pangan Murah Hingga Akhir Tahun
Jayapura, 21 Juli 2025 — Guna memastikan ketersediaan dan keterjangkauan beras di wilayah Papua, Kementerian Pertanian melalui satuan kerja di Provinsi Papua (BRMP Papua) memperkuat sinergi dengan Perum Bulog Papua. Dalam kunjungan koordinasi yang berlangsung di Jayapura, Kepala Balai Penerapan Modernisasi Pertanian Papua, Dr. Aser Rouw, S.P., M.Si., hadir bersama tim yang terdiri dari Koordinator Program dan Evaluasi, Penyuluh, serta Teknisi dari Balai Penerapan Modernisasi Pertanian Papua.
Dari hasil pertemuan tersebut, disampaikan bahwa stok beras di Papua dalam kondisi aman hingga akhir Desember 2025. Harga eceran beras di pasar tradisional juga terpantau stabil. Saat ini, Bulog Papua mengoperasikan 37 unit gudang dengan kapasitas rata-rata 3.000 ton per gudang, sehingga total cadangan beras mencapai 64.200 ton per 21 Juli 2025.
Kepala Perum Bulog Papua, Ahmad Mustari, S.H., menjelaskan bahwa kebutuhan beras untuk wilayah Papua dan daerah otonomi baru—meliputi Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya—masih berada pada level aman. Rincian distribusi mencakup sekitar 5.000–6.000 ton untuk bantuan ASN, 10.000 ton untuk kebutuhan masyarakat, serta 4.000 ton untuk program Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
Menanggapi hal tersebut, Dr. Aser Rouw, S.P., M.Si. menyatakan bahwa BRMP Papua akan menindaklanjuti koordinasi ini dengan pelaksanaan Gerakan Pangan Murah pada semester II tahun 2025. Program ini akan difokuskan pada beras dan sejumlah komoditas strategis lainnya, guna membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan harian sekaligus menjaga stabilitas harga pangan baik di tingkat petani maupun di pasar lokal.